Awal tahun 2016 sampai dengan Maret nanti, teman-teman di desa akan disibukkan dengan kegiatan "ngerencanain desa". Begitu yang terjadwal di Acara Musyawarah Pembangunan Desa se Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2016.
Ya.. ya..., selamat bekerja saja.
Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman selama ini, pastilah hasil perencanaan di tahun ini memiliki bobot kualitas yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Kualitas menjadi penting, karena tantangan ditahun 2016 dan kedepannya tentu jauh lebih berat. Berbagai hal terkait dengan tantangan itu adalah: Adanya kebijakan nasional terkait dengan regulasi dan anggaran bagi setiap desa di negara kita. Undang-Undang Desa yang baru misalnya, membuat semua yang berkaitan dengan pengaturan desa termasuk bidang perencanaan desa, memiliki pola dan strategi yang berbeda. Dan, tentu saja kapasitas para "penggawa" desa harus di update dengan ketentuan-ketentuan baru dimaksud. Kalo tidak..., wah...., bisa ketinggalan jaman tuh...,
Demikian pula terkait dengan kebijakan keuangan desa, yang konon setiap desa akan menerima alokasi anggaran yang "berlipat" besarnya. Lagi-lagi perencanaan desa menjadi kata kata kunci, untuk suatu manfaat yang berpengaruh ke masyarakat. Betapapun besarnya jumlah anggaran yang bakal dikelola desa, akan sangat tergantung para nakhoda desa yang akan mengelolanya dengan cerdas.
Itu baru sedikit tentang kondisi diatas. Bagaimana dengan situasi kedesaan kita sendiri...?
Untuk yang satu ini, kepiawaian membaca kondisi masyarakat, potensi, dan permasalahan yang ada, akan memegang peran teramat penting. Kalau masyarakat butuh putih, mestinya putih pula yang di akomodir dalam rencana desa, dan seterusnya dan seterusnya.
Kata orang pintar, membangun harus sesuai kebutuhan dan permasalahan riil di masyarakat.
Yah..h, segitu dulu ya.
Selamat bekerja, dan sukses. Amin.